Siang ini sungguh panas, bersyukur ada kipas angin yg menemani, bersyukur ada es jus yg melegakan hingga ke hati.
Panas di dunia, smg mengingatkan ttg panasnya neraka yg pasti ratusaaan,,,,leeebiihh...
Cuaca panas,,,tiba2 jd pingin nulis ttg sebuah pesan sosial dari realita sebuah perempatan.
Ada pengemis itu biasa, ada yg genjreng2 itu biasa, ada yg ecek2 pk kecrekan jg biasa, ada yg baik hati ngelapin motor biasa juga, dan kini ada jathilan/embek di banyak perempatan kini jadi biasa juga,, semuanya mencari rupiah di bawah sengatan matahari,,,
mereka adalah orang2 yg dipandang sebelah mata (walopun aslinya liat pk dua mata), tp karena mata hati kdg gk dipake, jdnya sebelah mata....(pk tutup mata bajak laut kalii :))
ada yg bilang gk sah diberi karena itu cara yg salah untuk membantu mereka, bahkan ada pengarahan dr pemerintah untuk tidak memberi pd pengemis d p4an,,,tp jk mau bantu mereka, handaknya salurkan pd tempat yg tepat,
Hmm,,,d satu sisi bener jg mxd pemerintah itu baik, krn klo dr penghasilan mengemis sj sdh bs hidup, mk mereka tidak perlu bekerja, ini tentu sj kan jd malapetaka, mental pengemis, parahnya klo yg minta2 adl anak2,,,,
anak2 yg dr lahir jebrot sudah diajak oleh ibunya untuk mengemis d jalan, entah mereka dijadikn alat untuk menarik rasa iba org lain, entah krn suatu bentuk kasih syg seorang ibu yg tdk tega meninggalkan anaknya ketika ia mengemis..
segala sesuatu hrs dipandang dengan neraca keadilan, allahualam
dan kini, pilihanya hanya dua, diberi atau tidak,
seperti biasa dlm hidup selalu berlaku choosing theory, yes or no.
maka bagi lumut kecil, keputusannya adalah memberi scr selektif,
bagi yg tua renta yg dipandang sdh tidak mungkin bkerja, maka ada bagian untuk mereka, bagi ibu2 muda yg mengendong anak mereka tidak mendapat bagian karena seharusna msh bs bekerja, bg anak2 jg tidak ada bagian krn masa depan mereka msh panjang, jk diberi maka akan jd malapetaka bangsa, bagi jathilan ada bagian bwat mrk krn ada sisi kreatif yg jd perhatian, meski itu sbnrny adl bntuk penurunan thd sebuah seni dr panggung k jalanan, bntk pelestarian seni yg mengenaskan.
Fenomena lampu merah, menjadi sebuah pelajaran ttg kehidupan sosial masyarakat Indonesia, jika ingin merasakan the real Indonesia, maka beradalah d traffic light-nya, panasnya cuaca plus pernak perniknya itulah Indonesia.
Penasaran dg real kehidupan mereka....hmmm, need sosiolog, photograper, n penulis.
coming soon reportnya.. on Fenomena Lampu Merah part two...
Mar 1, 2010
Fenomena Lampu Merah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment